Sabtu, 24 Desember 2011

Dari Dapur, Wanita Menuju Surga


Salah satu pesan orang tua kepada para anak perempuannya adalah " Cinta suami berawal dari perut". Ketelatenan seorang wanita dalam memberikan hidangan yang memanjakan lidah bagi suaminya, ternyata memang tidak hanya berhasil memikat kasih sayang dan perhatiannya, namun juga terbukti berhasil menghidangkan kebahagiaan bagi rumah tangga mereka. Betapa tidak, suami mana yang tidak akan damai melihat sang istri begitu serius merawat dan melayaninya, serta perduli pada hal terinci termasuk pada jam makannya. Bagi suami yang sangat pintar menghargai, hal ini membuat kekurangan wanita yang menjadi istrinya seolah termaklumi oleh perbuatannya merawat dan menjaga cita rasa lidah sang suami.Dan tentunya bagi si istri, kebahagiaan sudah pasti dituainya karena kesenangan dan ridho suami memanglah menjadi tujuan akhir dari perjuangan wanita muslimah.
Maka, betapa disayangkan jika masih ada beberapa orang yang berpikir bahwa dapur bukanlah tempat wanita modern dalam `berkarir`. Bahkan sebagian dari mereka dengan ikhlasnya berbagi pahala dengan para pembantu bahkan menyerahkan semuanya kepada pembantu. Beribu alasan kesibukan dan ketidakmampuan diberikannya, termasuk alasan bahwa jaman sekarang pekerjaan rumah hanya menghambat perkembangan kreatifitas wanita.


Hanya orang- orang yang belum mengerti kedamaian sebuah melayani, yang akan berpikiran bahwa pekerjaan dapur hanya merendahkan wanita. Begitulah pendapat kebanyakan mereka, biasanya didapur, masa depan wanita...tamat.

Namun hal ini berbeda dengan pikiran para wanita yang menjunjung tinggi sebuah keikhlasan. Melayani bukan berarti memasrahkan diri menjadi pelayan. Melayani berarti meninggkatkan derajat diri, dari yang semula hanya berpikir tentang diri sendiri, dengan usaha yang keras dia tanggalkan ego untuk membahagiakan orang lain. MasyaAllah, ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tapi juga tidak mustahil dijalankan. Wanita ajaib seperti apa yang dapat berbuat seperti ini, kecuali akan menjadi berkah bagi pasangannya. Betapapun pekerjaan rumah begitu beratnya, betapapun banyak kesibukan diluar yang menyita waktu mereka, namun seorang wanita sholehah akan tetap memfokuskan bahwa keluarga adalah nomor satu, dan karena memang itulah tanggung jawab sesungguhnya,baginya, dari Allah sang maha penguasa. Pikirannya akan dengan sadar menggiringnya untuk selalu menyempatkan waktu menyiapkan apa yang dia bisa hidangkan untuk suami tercinta. Selanjutnya, pahala baginyapun akan mengalir dengan deras dan tiket untuk masuk ke dalam surga Allah insyaallah akan digenggaman.

Memang masih banyak cara untuk membahagiakan suami kita selain dengan memasakkan makanan kesenangan beliaunya. Namun, adakah cara yang lebih indah untuk memenuhi selera makan mereka selain dengan memenuhinya dengan tangan kita sendiri. Pastilah sebuah kebanggaan bagi kita dapat merawat suami sebagai bagian dari amanah kita yang kita lakukan dengan tangan kita sendiri, dan menjadikan kita pribadi yang dapat dipercaya dalam menjaga amanah.

Maka jangan pernah menyepelekan titipan Allah, dan jangan menunggu sampai titipan itu diambil Allah barulah kita menyadari kekeliruan kita. Maka sebaiknya kita mulai menumbuhkan rasa malu, saat mengetahui bahwa sang suami cenderung menyukai penganan di luar dan atau buatan orang lain. Manfaatkan waktu sebaik mungkin belajar, karena sungguh Allah menyediakan surga bagi hambanya yang bersungguh- sungguh dalam belajar.

Siapapun anda, apapun kedudukan dan pekerjaan serta kesibukan saat ini, jangan pernah menganggap remeh hasil karya yang  terolah dengan tangan kasih sayang anda dari sebuah ruangan kecil yang bernama dapur. kebahagiaan suami, perhatian dan kasih sayangnya dapat anda ikat dari sana. so, mengapa tidak buru- buru memulainya sekarang?. Selamat berburu pahala...www.fiqhsunnah.com

Rabu, 14 September 2011

All About Muslimah: Hukum Wanita Bepergian / Mabit

All About Muslimah: Hukum Wanita Bepergian / Mabit: Wanita yang sudah akil baligh memang tidak diperkenankan untuk keluar rumah lebih dari tiga hari kecuali ditemani oleh mahram atau suaminya....

Hukum Wanita Bepergian / Mabit

Wanita yang sudah akil baligh memang tidak diperkenankan untuk keluar rumah lebih dari tiga hari kecuali ditemani oleh mahram atau suaminya. Larangan ini bersifat umum dan jelas berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
`Tidak halal bagi wanita muslim bepergian lebih dari tiga hari kecuali bersama mahramnya`.
Para ulama berbeda pendapat bila tujuannya adalah untuk pergi haji. Dalam masalah mahram bagi wanita dalam pergi haji, ada dua pendapat yang berkembang.
1. Pendapat Pertama : Mengharuskan ada mahram secara mutlak.
Seorang wanita yang sudah akil baligh tidak diperbolehkan bepergian lebih dari tiga hari kecuali ada suami atau mahram bersamanya. Hal itu sudah ditekankan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad yang lalu dalam sabda beliau.
Dari Ibnu Abbas ra berkata bahwa Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,`Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita kecuali bila ada mahramnya. Dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya. Ada seorang yang berdiri dan bertanya,`Ya Rasulullah SAW, istriku bermaksud pergi haji padahal aku tercatat untuk ikut pergi dalam peperangan tertentu. Rasulullah SAW bersabda,`Pergilah bersama istrimu untuk haji bersama istrimu`. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad.)
Hal itu juga diungkapkan oleh Ibrahim An-Nakha`i ketika seorang wanita bertanya via surat bahwa dia belum pernah menjalankan ibadah haji karena tidak punya mahram yang menemani. Maka Ibrahim An-Nakha`i menjawab bahwa anda termasuk orang yang tidak wajib untuk berhaji. Kewajiban harus adanya mahram di atas adalah sebuah pendapat yang dipegang dalam mazhab Hanafi dan para pendukungnya. Juga pendapat An-Nakha`i, Al-Hasan, At-Tsauri, Ahmad dan Ishaq.
2. Pendapat Kedua : Tidak mengharuskan secara mutlak
Seorang wanita boloeh bepergian untuk haji asal ada mahram atau suami atau ada sejumlah wanita lain yang tsiqah (dipercaya). Ini adalah pendapat yang didukung oleh Imam Asy-Syafi`i ra. Bahkan dalam satu pendapat beliau tidak mengharuskan jumlah wanita yang banyak tapi boleh satu saja wanita yang tsiqah. Bahkan dalam riwayat yang lain seorangwnaita boleh pergi haji sendirian tanpa mahram asal kondisinya aman.
Namun semua itu hanya berlaku untuk haji atau umrah yang sifatnya wajib. Sedangkan yang sunnah tidak berlaku hal tersebut. Pendapat ini didasarkan pada sabda Nabi yang menyebutkan bahwa suatu ketika akan ada wanita yang pergi haji dari kota Hirah ke Mekkah dalam keadaan aman. Rasulullah SAW bersabda,
`Wahai Adi, bila umurmu panjang wanita di dalam haudaj (tenda di atas punuk unta) bepergian dari kota Hirah hingga tawaf di Ka`bah tidak merasa takut kecuali hanya kepada Allah saja`. (HR. Bukhari)
Selain itu pendapat yang membolehkan wanita haji tanpa mahram juga didukung dengan dalil bahwa para istri nabi pun pergi haji di masa Umar setelah diizinkan oleh beliau. Saat itu mereka ditemani Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. (HR. Bukhari).
Ibnu Taymiyah sebagaimana yang tertulis dalam kitab Subulus Salam mengatakan bahwa wnaita yang berhaji tanpa mahram, hajinya syah. Begitu juga dengan orang yang belum mampu bila pergi haji maka hajinya syah.
Karean itu bila memang tidak terlalu penting dan lengkap persyaratannya, sebaiknya para akhwat tidak diprogram dengan acara yang menginap, apalagi di luar kota. Kecuali dengan pertimbangan yang betul-betul matang sekali dan dengan alasan yang sangat kuat pada kasus tertentu.
Wallahu `alam bishowab.

Selasa, 13 September 2011

Wanita Penghuni Surga&Neraka

Abdullah bin Mas`ud mendengar sabda Rosulullah yang artinya :

1. Wanita mana saja yang mau diajak suaminya ke tempata tidur.lalu menunda nunda hingga suaminya tertidur maka ia dilaknat Allah "
2. "Wanita mana pun yang cemberut dihadapan suaminya maka dia dimurkai Allah sampai ia tersenyum kepada suaminya,dan meminta keridhaannya "
3. " Siapa saja wanita yang durhaka dihadapan suaminya melainkan ia berdiri dari kuburnya,mukanya menjadi hitam,dan wanita yang keluar rumahnya tanpa izin suaminta,maka ia dilaknat malaikat hingga ia kembali "
4. " Seorang istri yang keluar rumah tanpa seizin suaminya akan dilaknat segala sesuatu yang terkena sinar matahari hingga ikan-ikan yang ada dilaut "
5. " Siapakah manusia yang lebih besar haknya dari istri.? Rosulullah Saw.bersabda : "Suaminya " Aku bertanya lagi " Dan siapakah yang lebih besar haknya bagi seorang lelaki.?
Rosulullah bersabda yang artinya : "Tiga golonga manusia yang Allah tidak mau menerima shalatnya dan amal kebaikannya tidak di naikan ke langit,yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali,wanita yang dimurkai suaminya hingga suaminya ridha,dan pemabuk hingga ia sadar "

" Jika seorang istri berkata kepada suaminya,"Saya sama sekali tidak pernah melihat kebaikanmu`,maka amalnya benar-benar terhapus "
Maksud dari hadist diatas adalah,jika seorang istri mengingkari suaminya,maka sebagai balasannya Allah akan melenyapkan segala amal kebaikannya serta merusak segala amal kebajikannya.
Lebih dari itu,pahala Allah terhalang oleh ucapan buruk sang istri itu tentangsuaminya,kecuali ia kembali mengakui segala kebaikan suaminya.
Kalau memang ucapan sang istri itu benar,maka istri tidak boleh dicela sebagaimana ucapan budak kepada tuannya.Begitulah menurut ,Al-Zizi.Hadist tersebut di riwayatkan oleh Ibnu adiy dan Ibnu Asakir dari Aisiyah ra.Thalhah bin Ubaidillah ra.mendengar Rasulullah Saw.bersbda : yang artinya : "Wanita yang berkata kepada suaminya, "Aku tidak melihat kebaikanmu sama sekali,melainkam Allah Swt.memutuskan-rahmatnya kepadanya pada hari kiamat "
Rasuullah Saw.bersabda : artinya : "wanita yang meminta suaminya untuk menalak tanpa ada alasan yang mendesak,maka haram baginya bau surga, (HR.Ibnu Hibban,dan Al-Hakim dari Thazauban budak Rasulullah Saw )

Ibnu Ruslan berkata Maksud dari kalimat `alasan yang mendesak`diatas adalah,jika wanita itu takut tidak dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum Allah yang berhubungan dengan kewajibannya,seperti pergaulan yang baik karena istri itu benci kepada suaminya atau suami menyakitinya,sedangkan maksud dari `wanita itu terhalang`adalah,tidak dapat memperoleh harumnya bau surga,jika wanita itu benar-benar sengsara karena benci kepada suaminya,lantaran ia tidak pernah mengurusnya,maka tidak haram bagi seorang istri untuk meminta cerai.

Abu Bakar As-shiddiq ra.mendengar Rasulullah Saw.bersabda :
"apabila seorang wanita berkata kepada suaminya, "ceraikanlah aku ! "maka ia datang pada hari kiamat dimana mukanya tidak berdaging,lidahnya keluar dari kuduknya,dan terjungkir di kerak jahanam,sekali pun siangnya dia berpuasa dan malam harinya bangun salat selamanya.
Rasuullah Saw.bersabda : "Sesungguhnya Allah tidak mau memandang wanita ( istri ) yang tidak mau bersyukur kepada suaminya,
"Rasulullah Saw.juga bersbda : "Sesungguhnya Allah tidak mau memandang wanita ( istri ) yang tidak mau bersyukur kepada suaminya,padahal dia masih membutuhkannya," Abu Hurairah ra.pernah mendengar Rasulullah Saw.bersbda :"Andai kata seorang wanita itu mempunyai harta kekayaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman bin Dawud a.s. dan suminya memakan harta itu,lalu bertanya kepada suaminaya,di mana hartaku ?
Allah pasti melebur amal wanita itu empat puluh tahun."Usman bin Affan ra.mendengar Rasulullah Saw.bersabda :"Andai kata wanita itu memiliki dunia seisinya dan membelanjakan semua hartanya untuk suaminya,kemudian ia mengungkit ungkit suaminya sesudah waktu lama,maka Allah melebur amalnya dan ia di halau bersama Qarun."

Rasulullah Saw.bersabda : "Perkara pertama kali di nyatakan kepada wanita pada hari kiamat adalah sholat dan suaminya,"
Rasulullah Saw.bersabda : "Perkara pertama kali di hisab ( dihitung) pada hari kiamat bagi lelaki adalah sholatnya,kemudian istrinya,dan budak yang di miliki,jika ia mempergauli mereka dengan baik dan berbuat baik kepada mereka,maka Allah berbuat baik kepadanya,dan yang pertama kali teliti bagi wanita adalah sholatnya,kemudian hak suaminya."

Rasulullah Saw.bersabda : "Bagaimana sikap kamu terhadap suamimu?"
Jawabnya, `saya tidak mempersempit dan tidak sembrono dalam mengabdi kepadanya,kecuali jika saya tidak mampu melakukannya.`
Rosulullah Saw.bersabda : "Bagaimana sikapmu kepadanya,ingatlah! dia itu adalah surga dan nerakamu "

Nabi Muhammad bersabda yang artinya :
"Ada empat golongan wanita berada di surga dan empat lainnya di neraka.
Beliau lalu menyebutkan empat wanita yang masuk surga;
* Pertama, wanita yang mampu menjaga diri,taat kepada Allah dan suaminya,serta wanita yang banyak anaknya.
* Kedua,wanita sabar dan menerima pemberian itu sedikit.
* Ketiga,wanita yang mempunyai rasa malu ,jika suaminya meninggalkannya pergi dia memelihara diri dan hartanya.Jika suaminya berada dirumah ia dapat mengekang lisannya (untuk tidak menyakiti suaminya).
* Keempat,Wanita yang di tinggal mati suaminya beserta anak-anaknya yang masih kecil.
Lalu ia mengekang dirinya demi kepentingan untuk memelihara ,mendidik dan berbuat baik kepada mereka.
Serta ia tidak mau kawin lagi karena takut menyia nyiakan anak-anaknya.
Kemudian Nabi melanjutkan sabdanya :

"Adapun empat wanita yang berada di neraka adalah:
* Pertama,wanita yang jelek lisannya (ucapannya) terhadap suaminya,jika suaminya pergi ia tidak mau menjaga diri,dan jika suaminya berada di rumah ia menyakiti suami dengan ucapannya.
* Kedua,wanita yang membebani atau menuntut suaminya dimana suaminya tidak mampu untuk melakukannya.
* Ketiga,wanita yang tidak menutup dirinya dari lelaki lain dan keluar dari rumahnya dengan dandanan yang menyolok.
* Keempat,wanita yang sama sekali tidak mempunyai cita-cita kecuali hanya makan,minum dan tidur,ia juga tidak senang melakukan shalat,tidak mau taat kepada Allah dan RasulNya serta suaminya.Maka wanita yang mempunyai sifat-sifat seperti itu adalah wanita terkutuk termasuk ahli neraka kecuali jika ia bertobat "

Sa`ad bin Abi waqqash ra.mendengar Rasulullah bersabda yang artinya :
"wanita yang tidak mau menghilangkan kesmpitan suaminya.maka Allah Swt.murka kepadanya dan semua malaikat malaikatnya "
Diantara wanita yang masuk surga kelak adalah wanita yang mempunyai rasa malu,kalau di tinggal suaminya maka ia menjaga diri dan harta suaminya.
Dalam hal ini Salman Al-farisi ra.mendengar Rasulullah bersabda yang artinya :
"Tidaklah seorang wanita yang memandang lelaki bukan suaminya dengan shahwat,melainkan kedua matanya dipaku pada hari kiamat "

Abu Ayub Al -Anshari as.mendengar Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
"Allah Swt.menciptakan tujuh puluh ribu malaikat dilangit dunua ,mereka mengutuk setiap wanita yang menyalahgunakan harta suaminya.Dan ia pada hari kiamat berkumpul bersama tukang-tukang sihir dan dukun peramal,sekalipun ia menghabiskan umurnya untuk berhidmat kepada suaminya "

"wanita yang mengambil harta suaminya tanpa srizinnya,ia akan memikul dosa seprti dosa tujuh ribu pencuri "
Termasuk wanita yang disurga adalah wanita yang ditinggal mati suaminya dengan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil sebagai anak yatim.Lalu wanita itu memelihara,mengasuh dan mendidik mereka dengan baik.Ia pun selalu bersikap baik terhadap anak-anaknya dan tidak akan kawin lagi karena khawatir menyia nyiakan anaknya "

Sehubungan denan hal ini Rasulullah Saw.bersabda yang artinya :
"Setiap manusia diharamkan oleh Allah masuk surga sebelum aku,melainkan aku melihat kanaku tiba-tiba ada seorang wanita segera mendahului kepintu surga.
Kataku, `Apa kelebihan wanita ini mendahului aku.? maka dikatakan kepadaku,`Hai Muhammad..inilah wanita cantik lagi baik.Dia punya anak-anak yatim ,dia selalu sabar hingga anak-anak yatim itu hidupnya menjadi sempurna.`Akhirnya Allah menyanjung nyanjung wanita itu "

Dan hadist diatas disebutkan adanya empat wanita yang masuk neraka,adalah wanita yang mulutnya sangat lancang terhadap suaminya,dan jika suaminya pergi ia tidak menjaga dirinya,sedangkan kalau suaminya dirumah ia selalu menyakiti hatinya.
Berkaitan dengan hal ini maka Umar bin Khathab mengataka bahwa Rasulullah bersabda yang artinya :
"Wanita yang mengeras suaminya terhadap suaminya,akan dilaknat oleh segala sesuatu yang terkena sinar matahari"
Selanjutnya adalah wanita yang selalu menuntut suaminya untuk memenuhi sesuatu yang diluar batas kemampuannya.

Abu Dzar ra.mendengar Rosulullah bersabda yang artinya: "Andaikata wanita itu beribadah seperti ibadah penduduk langit dan bumi,lalu ia menyusahkan suaminya dalam urusan nafkah,maka ia datang pada hari kiamat dimana tangannya terbelenggu pada lehernya,kakinya diikat,kejelekannya terungkap,mukanya luka luka,dan di gantungi para malaikat yang keras keras dan kasar kasar,mereka menjungkirkannya dineraka"

Yang ketiga yakni wanita yang tidak menutupi dirinya dari lelaki lain dan ia keluar dari rumahnya dengan berhias dan bersolek serta menampakan kecantikannya kepada lelaki lain"
Salama Al-Farisi mendengar Rosulullah bersabda yang artinya: "Wanita yang berhias dan memakai harum haruman lalu keluar dari rumah suaminya tanpa seizin suaminya,ia berjalan benar benar dalam kemarahan dan kemurkaan Allah hingga ia kembali "

Rosulullah bersabda :
"Wanita yang melepas pakaiannya diluar rumahnya,yaitu memperlihatkan tubuhnya pada lelaki lain,maka Allah akan membedah tutup tubuhnya " (HR.Imam Ahmad,Thabrani,Ibnu Majah,Al Hakim,dan Al Baihaqi ) Sebuah hadist yang diriwayatkan Al Hakim menyebutkan,ada seorang wanita kepada Nabi saw.yang artinya : "Anak paman saya melamarku untuk menikahi saya,maka berilah saya nasehat mengenai hak suaminya yang harus dipenuhi oleh istri.jika hak hak itu mampu saya penuhi,maka saya akan menikah.'Lalu Rosul Saw.bersabda : "Diantara haknya adalah andaikan kedua hidung suaminya mengalir darah atau nanah lalu istrinya menjilatinya dengan lidahnya,ia belum memenuhi hak suaminya.Kalau manusia boleh bersujud kepada manusia,niscaya aku perintahkan wanita itu untuk bersujud kepada suaminya,lalu wanita itu berkata, "Demi Dzat yang mengutusmu dengan haq,selama dunia ini masih ada aku tidak akan menikah " Aisyah ra.menceritakan kedatangan seorang wanita yang bertanya kepada Nabi, "wahai Rosulullah! Saya seorang gadis sudah dipinang seorang lelaki,tetapi saya tidak mak kawin.Maka apakah hak suami atas wanita? Lalu Rosulullah menjawab : "Andaikat dari kepala suami sampai kedua telapak kakinya terdapaj nanah,lalu istri menjilatinya,ia tetap belum dapat memenuhi kesyukurannya terhadap suaminya,Lalu gadis itu berkata ,kalau begitu saya tidak mau menikah,Beliau kemudian menjawab "Tidak begitu,sebaiknya Anda tetap kawin,karena kawin itu lebih baik "

At Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang baik : "Bahwasannya wanita itu tidak dapat memenuhi hak Allah sebelum menenuhi hak hak suaminya. Seumpama suami meminta haknya sekalipun ia sedang diatas punggung unta,maka ia tidak boleh menolak dirinya "

Ibnu Abbas ra.mengatakan,ada seorang wanita dari desa Khats'am datang kepada Rosulullah seraya berkata "saya ini seorang wanita yang tidak bersuami,sedangkan saya ingin menikah,maka apakah hak suami pada istri? Rosul menjawab : "Sesungguhnya sebagian dari hak hak suami pada istrinya adakah :
1.Apabila suami memerlukan diri istrinya meskipun sang istri sedang berada di atas punggung unta,ia tidak boleh menolak.
2.Istri tidak boleh memberikan apa saja dari rumah suami tanpa seizinya.Kalau istri memberikan sesuatu tanpa seizin suaminya,maka si istri berdosa sedangkan suami mendapatkan pahala.
3.Istri tidak boleh berpuasa jika tidak mendapatkan izin suaminya,karena ia hanya akan merasakan letih dan dahaga,sedangkan puasanya tidak akan diterima Allah.4.Jika istri keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya,maka ia mendapat laknat para malaikat hingga kembali kerumahnya dan bertobat "

Pada suatu saat,Sayyidina Ali kw.datang kepada Nabi Saw.bersama Fatimah.Tiba tiba mereka menjumpai beliau sedang menangis tersedu sedu.Ali pun bertanya kepadanya,"Ayah dan ibuku menjadi tebusanmx wahai Rosulullah " (Maksudnya,kesusahan dan tangisanmu akan saya tebus dengan bapak dan ibu saya,karena saya sangat mencintaimu ).Apa yang menjadikan engkau menangis ? Rosul kemudian menjawab, "Wahai Ali,ketika diriku di isra'kan (di perjalanan) ke langit,aku melihat para wanita dari umatku disiksa dineraka jahanam dengan berbagai macam siksaan.Maka saya menangis karena melihat beratnya siksaan mereka itu "
Lalu beliau menjelaskan detil detail siksaan itu sebagai berikut :
1.Aku melihat seorang wanita yang digantung dengan rambutnya dan otaknya mendidih.
2.Aku melihat seorang wanita yang digantung dengan lidahnya,lalu air mendidih yang sangat panas dituangkan ke tenggorokannya.
3.Aku melihat wanita kedua kakinya hingga puting susuny,dan kedua tangannya diikatkan pada ubun ubunnya,lalu Allah menguasakan padanya ular ular dan kalajengking untuk menyiksanya.
4.Aku melihat wanita yang digantung dengan puting susunya.
5.Aku melihat wanita dimana kepalanya seperti kepala babi dan tubuhnya seperti tubuh keledai,dan ia di hadapkan beribu ribu siksaan.
6.Aku melihat wanita dengan bentuk rupa anjing,sedangkan apa masuk dari mulutnya keluar dari duburnya,lalu para malaikat memukuli kepalanya dengan palu dari api.

Lalu Fatimah ra.berdiri seraya berkata,"Wahai ayah tercinta, "Apakah yang pernah diperbuat wanita wanita itu sehingga mereka mengalami siksaan seperti itu?"
Rosulullah pun bersabda:"Wahai putriku!
- Adapun wanita yang digantung dengan rambutnya,karena ia tidak mau menutupi rambutnya dari lelaki lain.
- Sedangkan wanita yang di gantung dengan lidahnya adalah wanita yang menggunakan lisan untuk menyakiti hati suaminya.Maka pembalasan itu setimpal dengan perbuatannya.
- Adapun wanita yang digantung dengan puting susunya adalah wanita yang mengajak tidur lelaki lain ditempat tidur suaminya.
- Lalu wanita yang kedua kakinya diikat hingga puting susunya dan tangannya sampai ubun ubunnya lalu digerogoti ular ular dan kalajengkin adalah wanita yang tidak mandi janabat,tidak mau mandi hait,dan mengabaikan sholat.
- Sedangkan wanita yang kepala babi dan bertubuh keledai adalah wanita yang suka mengadu domba dan tukang dusta.
- Sedangkan wanita yang rupanya berbentuk seperti anjing dimana api masuk dari mulutnya dan keluar lewat duburnya adalah wanita yang mengungkit ungkit pemberian dan pendengki.Wahai putriku kecelakaan besarlah bagi wanita yang durhaka terhadap suaminya.

Senin, 12 September 2011

Tabarruj (Berhias Yang Dilarang)

Pengertian Tabarruj
Imam Ibnu Mandzur, dalam Lisaan al-’Arab menyatakan;
“Wa al-tabarruj: idzhaar al-mar`ah ziinatahaa wa mahaasinahaa li al-rijaal (tabarrujadalah menampakkan perhiasan dan anggota tubuh untuk menarik perhatian laki-laki non mahram.”[1]
Di dalam kitab Zaad al-Masiir dinyatakan;
Tabarruj, menurut Abu ‘Ubaidah, adalah seorang wanita menampakkan kecantikannya.
Sedangkan menurut al-Zujaj; tabarruj adalah menampakkan perhiasaan, dan semua hal yang bisa merangsang syahwat laki-laki…
Sedangkan sifat-sifat tabarruj di jaman jahiliyyah ada enam pendapat:
1. Seorang wanita yang keluar dari rumah dan berjalan diantara laki-laki.  Pendapat semacam ini dipegang oleh Mujahid. 
2. Wanita yang berjalan berlenggak-lenggok dan penuh gaya dan genit.  Ini adalah pendapat Qatadah. 
3. Wanita yang memakai wewangian.  Pendapat ini dikemukakan oleh Ibnu Abi Najih
4.Wanita yang mengenakan pakaian yang terbuat dari batu permata, kemudian ia memakainya, dan berjalan di tengah jalan.  Ini adalah pendapat al-Kalabiy. 
5. Wanita yang mengenakan kerudung namun tidak menutupnya, hingga anting-anting dan kalungnya terlihat…..”[2]
Larangan  Bertabarruj
Pada dasarnya, Islam telah melarang wanita melakukan tabarruj (menampakkan perhiasannya).   Dengan kata lain, tabarruj adalah hukum lain yang berbeda dengan hukum menutup aurat dan hukum wanita mengenakan kerudung dan jilbab.  Walaupun seorang wanita telah menutup aurat dan berbusana syar’iy, namun tidak menutup kemungkinan ia melakukan tabarruj.
Adapun larangan tabarruj telah ditetapkan Allah swt di dalam surat al-Nuur ayat 60.  Allah swt berfirman:
وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاءِ اللَّاتِي لَا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ
Perempuan-perempuan tua yang telah berhenti haidl dan kehamilan yang tidak ingin menikah lagi, tidaklah dosa atas mereka menanggalkan pakaian mereka tanpa bermaksud menampakkan perhiasannya (tabarruj).”[al-Nuur:60]
Mafhum muwafaqah ayat ini adalah, “jika wanita-wanita tua yang telah menaphouse saja dilarang melakukan tabarrauj, lebih-lebih lagi wanita-wanita yang belum tua dan masih punya keinginan nikah.”
Perbuatan yang termasuk Kategori Tabarruj
Banyak hadits yang melarang setiap perbuatan yang bisa terkategori tabarruj; diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Mengenakan Pakaian Tipis dan Pakaian Ketat Yang Merangsang
Wanita yang mengenakan pakaian tipis, atau memakai busana ketat dan merangsang termasuk dalam kategori tabarruj.  Nabi saw bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti seekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak.  Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya.  Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”[HR. Imam Muslim]
Ketika menafsirkan frase “mutabarrijaat” yang terdapat di dalam surat al-Nuur ayat 60, Imam Ibnu al-’Arabiy menyatakan;
Termasuk tabarruj, seorang wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya.  Inilah yang dimaksud dengan sabda Rasulullah saw yang terdapat di dalam hadits shahih, “Betapa banyak wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis merangsang,  dan berlenggak-lenggok.  Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan mencium baunya.” (HR. Imam Bukhari).  Sebab, yang menjadikan seorang wanita telanjang adalah karena pakaiannya; dan ia disebut telanjang karena pakaian tipis yang ia kenakan.   Jika pakaiannya tipis, maka ia bisa menyingkap dirinya, dan ini adalah haram.”[3]
2. Mengenakan Wewangian Di Hadapan Laki-laki Asing
Nabi saw bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
Siapapun wanita yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, berarti ia telah berzina.”[HR. Imam al-Nasaaiy]
Imam Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda;
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ
Setiap wanita yang memakai wewangian,  janganlah ia mengerjakan sholat ‘Isya’ bersama kami.”[HR. Muslim]
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ
“Siapa saja wanita yang mengenakan bakhur, janganlah dia menghadiri shalat ‘Isya’ yang terakhir bersama kami.”[HR. Muslim]
Menurut Ibnu Abi Najih, wanita yang keluar rumah dengan memakai wangi-wangian termasuk dalam kategori tabarruj jahiliyyah.[4] Oleh karena itu, seorang wanita Mukminat dilarang keluar rumah atau berada di antara laki-laki dengan mengenakan wewangian yang dominan baunya.
Adapun sifat wewangian bagi wanita Mukminat adalah tidak kentara baunya dan mencolok warnanya.   Ketentuan semacam ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw;
أَلَا وَطِيبُ الرِّجَالِ رِيحٌ لَا لَوْنَ لَهُ أَلَا وَطِيبُ النِّسَاءِ لَوْنٌ لَا رِيحَ لَهُ
Ketahuilah, parfum pria adalah yang tercium baunya, dan tidak terlihat warnanya.  Sedangkan parfum wanita adalah yang tampak warnanya dan tidak tercium baunya.”[HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud]
3. Behias terhadap laki-laki asing (bukan mahram atau suaminya)
Seorang wanita diharamkan berhias untuk selain suaminya.  Sebab, tindakan semacam ini termasuk dalam kategori tabarruj.   Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa Nabi saw bersabda;
Seorang wanita dilarang berhias untuk selain suaminya.” [HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasaaiy]
4. Berdandan Berlebihan
Termasuk tabarruj adalah berdandan atau bersolek dengan tidak seperti biasanya.  Misalnya, memakai bedak tebal, eye shadow, lipstik dengan warna mencolok dan merangsang, dan lain sebagainya.   Sebab, tindakan-tindakan semacam ini termasuk dalam kategori tabarruj secara definitif.  Imam Bukhari menyatakan, bahwa tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain.”[5] Larangan tersebut juga telah disebutkan dalam al-Quran. Allah swt berfirman;
وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ
Janganlah mereka memukul-mukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.”[Al-Nuur:31]
Ayat ini juga menunjukkan keharaman melakukan tabarruj.  Sedangkan definisi tabarruj adalah idzhaar al-ziinah wa al-mahaasin li al-ajaanib (menampakkan perhiasan dan kecantikan kepada laki-laki yang bukan mahram).  Jika dinyatakan; seorang wanita telah bertabarruj, artinya, wanita itu telah menampakkan perhiasan dan kecantikannya kepada orang yang bukan mahramnya.  Atas dasar itu, setiap upaya mengenakan perhiasan atau menampakkan kecantikan yang akan mengundang pandangan kaum laki-laki termasuk dalam tindakan tabarruj yang dilarang.
Berdandan menor, baik dengan lipstik, bedak, eye shadow, dan lain sebagainya dipandang merupakan tindakan tabarruj.  Pasalnya, semua tindakan ini ditujukan untuk menampakkan kecantikan dirinya, kepada orang yang bukan mahram.
5. Membuka Sebagian Aurat
Wanita yang mengenakan topi kepala tanpa berkerudung; mengenakan celana tanpa mengenakan jilbab, memakai kerudung tetapi kalung dan anting-antingnya tampak , dan sebagainya, termasuk dalam tabarruj.   Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Rasulullah saw;
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta.  Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya.  Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.” [HR. Imam Muslim]
Di dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawiy berkata, “Hadits ini termasuk salah satu mukjizat kenabian.  Sungguh, akan muncul kedua golongan itu.  Hadits ini bertutur tentang celaan kepada dua golongan tersebut…. Sedangkan ulama lain berpendapat, bahwa mereka adalah wanita-wanita yang menutup sebagian tubuhnya, dan menyingkap sebagian tubuhnya yang lain, untuk menampakkan kecantikannya atau karena tujuan yang lain.”"[6]
Dewasa ini kita menyaksikan banyak wanita Muslimah yang mengenakan kerudung dengan kemeja dan celana panjang ketat hingga menampakkan kecantikan dan seksualitas mereka.  Di sisi lain, kita juga menyaksikan banyak wanita Muslimah yang mengenakan kain penutup kepala, tetapi, sebagian rambut, leher, telinganya terlihat dengan jelas.  Sesungguhnya, perbuatan-perbuatan semacam ini terkategori tabarruj.
Menggelung rambut hingga besar seperti punuk onta miring, juga termasuk tindakan tabarruj yang diharamkan di dalam Islam.  Sayangnya, perbuatan menggelung rambut ini justru telah membudaya di tengah-tengah masyarakat, dan mereka tidak menyadari bahwa hal itu termasuk perbuatan yang diharamkan oleh Allah swt.
6. Menghilangkan Tahi Lalat dan Meratakan Gigi
Wanita dan laki-laki juga dilarang menghilangkan tahi lalat dan meratakan giginya agar kelihatan lebih cantik.   Dari Ibnu Umar ra diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah saw mengutuk orang yang menyambung rambut dan orang yang disambung rambutnya, serta orang yang membuat tahi lalat dan orang yang minta dibuatkan tahi lalat.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain dituturkan, bahwa Ibnu Mas’ud ra berkata;
قَالَ لَعَنَ عَبْدُ اللَّهِ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ فَقَالَتْ أُمُّ يَعْقُوبَ مَا هَذَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَمَا لِي لَا أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ وَفِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَتْ وَاللَّهِ لَقَدْ قَرَأْتُ مَا بَيْنَ اللَّوْحَيْنِ فَمَا وَجَدْتُهُ قَالَ وَاللَّهِ لَئِنْ قَرَأْتِيهِ لَقَدْ وَجَدْتِيهِ وَمَا آتَاكُمْ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
Allah mengutuk orang yang membuat tahi lalat, dan orang yang minta dibuatkan tahi lalat, orang yang mengerok alisnya, dan orang yang memangur giginya (meratakan gigi dengan alat) dengan maksud untuk memperindah dengan mengubah ciptaan Allah”.  Kemudian Ummu Ya’qub menegurnya,”Apa ini?”  Ibnu Mas’ud ra berkata, “Mengapa saya tidak mengutuk orang yang dikutuk oleh Rasulullah saw; sedangkan di dalam kitab Allah, Allah swt berfirman, “Apapun yang disampaikan oleh Rasul kepadamu, laksanakanlah dan apa pun yang dilarangnya maka jauhilah”.[HR. Bukhari dan Muslim]
Sesungguhnya, perbuatan-perbuatan yang terkategori tabarruj masih banyak, tidak hanya perbuatan-perbuatan yang telah dijelaskan di atas. Masih banyak perbuatan-perbuatan lain yang termasuk tabarruj.
Pengaruh Tabarruj Bagi Masyarakat
Sesungguhnya, tabarruj telah memberikan sejumlah implikasi buruk bagi masyarakat, khususnya kaum Muslim.
1. Tabarruj dapat mengubah kecenderungan kaum Muslim dari kecenderungan untuk senantiasa menjaga dan menahan pandangan, menjadi kecenderungan untuk memuja hawa nafsu dan hasrat seksual.  Akibatnya, laki-laki dan wanita mulai berlomba-lomba untuk menarik lawan jenisnya, dengan mengenakan pakaian dan perhiasan yang seseksi dan semerangsang mungkin.  Mereka juga menyibukkan diri dengan urusan mempercantik diri dan menarik maupun memikat lawan jenisnya.  Akhirnya, banyak orang terjatuh pada hubungan-hubungan lawan jenis yang dilarang oleh syariat Islam, misalnya, pacaran, berkhalwat, perselingkuhan, perzinaan, dan lain sebagainya.[7]
2. Tabarruj bisa mengubah paradigma hubungan laki-laki dan wanita di dalam Islam; yaitu, hubungan yang didasarkan pada prinsip ketakwaan, menjadi hubungan yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis semata.
3. Tabarruj juga akan melemahkan kaum Muslim dari upaya-upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah, atau perjuangan untuk menegakkan kalimat Allah swt.  Dengan kata lain, tabarruj akan melemahkan semangat kaum Muslim untuk menegakkan hukum-hukum Allah, serta upaya untuk mendakwahkan Islam, baik dengan propaganda maupun jihad.
Kesimpulan
Melalui pemahaman terhadap dalil-dalil yang telah disebutkan, maka tindakan tabarruj seorang wanita dalam hukum syara’ adalah setiap upaya mengenakan perhiasaan atau menampakkan perhiasaan dan kecantikannya yang mampu mengundang pandangan laki-laki non mahram untuk memperhatikan dirinya (idzhaar al-ziinah wa al-mahaasin li al-ajaanib)
Sedangkan berhiasnya seorang isteri di hadapan suaminya; atau berdandannya seorang isteri ketika ada di rumah, adalah tindakan yang diperbolehkan tanpa ada khilaf (perbedaan pendapat).
Tabarruj adalah perbuatan haram dan berbahaya bagi kehidupan kaum muslim. Sudah seharusnya setiap muslimah memahami makna tabarruj ini, sehingga mereka dapat memperhatikan pakaian, perhiasan, parfum, gaya berjalan (sikap tubuh), asesoris yang mereka gunakan pada pakaian mereka agar tidak memalingkan laki-laki dan mengundang pandangan laki-laki non mahram kepada dirinya. Karena jika hal tersebut mereka lakukan, maka perbuatan tersebut termasuk tabarruj. Wallahu’alam

[1] Imam Ibnu Mandzur, Lisaan al-’Arab, juz 2/212; Tafsir Qurthubiy, juz 10/9;  Imam al-Raaziy, Mukhtaar al-Shihaah, hal.46; Imam Syaukaniy, Fath al-Qadiir, juz3/125; Imam Suyuthiy, Tafsir Jalalain, juz 1/554; al-Jashshash, Ahkaam al-Quran 2, juz 5/230; Imam al-Nasafiy, Tafsir al-Nasafiy, juz 3/305; Ruuh al-Ma’aaniy, juz 22/7-8; dan sebagainya.
[2] Zaad al-Masiir, juz 6/38-382
[3] Imam Ibnu al-’Arabiy, Ahkaam al-Quran, juz 3/hal. 419
[4] al-Hafidz Ibnu Hajar, Fath al-Baariy, juz 8/519
[5] Syaikh Kamil Mohammad Mohammad ‘Uwaidlah, al-Jaami’ fii Fiqh al-Nisaa’, bab Tabarruj
[6] Imam Nawawiy, Syarah Shahih Muslim, hadits no. 3971

[7] Syaikh Taqiyyuddin al-Nabhani, al-Nidzaam al-Ijtimaa’iy fi al-Islaam.


Ditulis oleh : Fauzan Al Banjari (only musafir)

Sabtu, 10 September 2011

4 wanita pertama yg masuk surga

Surga adalah harga termahal sebuah ketaatan. Siapapun yang beriman akan abadinya surga akan bersusah payah utk mendapatkan harga termahal tsb. bahkan surga tak bisa dibayar dgn dunia&seisinya sekalipun.

Allah telah memberikan kebebasan bagi wanita untuk masuk surga dari pintu manapun, sesuai dengan sabda Rasulullah saw :
"Jika seorang istri mendirikan sholat yang 5 waktu, berpuasa pada bulannya (Ramadhan), memelihara kemaluannya, dan mematuhi suaminya, maka malaikat akan berkata padanya di akhirat, "Masuklah kamu ke dalam surga dari arah manapun yang engkau sukai" (H.R. Ahmad, Ibn Hibba, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani).
Untuk bisa memasukinya, Allah telah memberikan contoh figur wanita surga melalui sabda Rasulullah; " Sebaik-baik perempuan muslimah surga adalah Khadijah, Fatimah, Maryam, Asiyah" (HR. Baihaqi).

Meski sebenarnya banyak sahabat wanita lainnya yang dijamin masuk surga, setidaknya dari keempat figur tersebut kita bisa mengikuti jejak kehidupan yang mereka tempuh. Sehingga kita termasuk wanita yang dirindukan surga...amiin Ya Robb.

1. Khadijah
Ia adalah figur wanita dermawan yang memberikan segalanya untuk dakwah sekaligus istri yang dicintati suaminya. Kedermawanannya mendapat sanjungan dari Allah dengan memberikan salam melalui malaikat Jibril. Berkatalah Jibril pada Rasulullah, "Ya Rasulullah, Khadijah sebentar lagi akan datang membawa bejana berisi lauk atau makanan atau minuman. Kalau ia sudah datang, sampaikan salam dari Allah dan dariku. Dan berikan kabar gembira dengan rumah di surga" (HR. Bukhari dan Muslim).

Siapapun akan bahagia jika salam itu datang langsung dari Allah, Dzat Penguasa Alam Semesta. Khadijah ikhlas meski hartanya habis untuk menyokong dakwah suaminya. Pantas saja jika Rasulullah sangat terkesan oleh pengorbanan Khadijah. Hingga sosoknya tidak pernah hilang meski ia telah memiliki istri yang tak kalah sholehnya.

Lihatlah bagaimana Aisyah sangat cemburu pada Khadijah yang selalu ada dalam ingatan Rasulullah. "Apakah di dunia ini tidak ada perempuan selain dia?" Tanya Aisyah. Nabi, membuka kembali indahnya kehiduoan Khadijah, "Khadijah yang mengimaniku di saat manusia mengingkariku. Dialah yang membenarkanku ketika manusia mendustaiku. Dialah yang memberikan hartanya ketika manusia menahannya. Dan dialah yang memberiku keturunan ketika istri-istriku yang lain tidak memberiku itu" (Hr. Bukhari dan Ahmad)

2. Fatimah
Ia adalah sosok yang mencerminkan anak yang berbakti pada orang tuanya. Sebuah posisi yang sulit dicapai oleh anak yang tidk pernah menghargai ibu bapaknya. Sulit karena ia tidak tahu betapa orang tua harus dimuliakan walaupun dalam keadaan syirik. Allah berfirman, "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan suatu yang tidak ada pengetahuanmu tetang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik…" ( QS. Luqman : 15)

Didalam diri Fatimah telah ada benih-benih sikap berbakti yang tertancap kuat. Dikala perang Uhud telah selesai, nabi terluka di pipinya. Giginya patah dan kakinya terluka. Darah pun keluar. Fatimah dibantu Ali, dengan sabar membersihkan luka dan berusaha menghentikan darahnya.

Dikala Nabi dilempari darah dan kotoran unta oleh Uqbah bin Abi Muith saat sujud di depan Ka`bah, Fatimah yang mendengar itu segera datang dan membersihkan kotoran itu dari kepala ayahnya. Kemudian Fatimah menghampiri dan memarahi para kafir Quraisy. Tapi malah ditertawakan dan tidak diindahkan karena menganggap Fatimah masih kecil.

Bagaimanapun Rasulullah teramat mencintainya. Hingga dengan mesra , menjelang wafat Rasulullah memberi kabar gembira pada putrinya. Bahwa diantara kerabatnya, dialah yang akan cepat menyusul kepergian Rasulullah. Sebuah kabar yang membuat Fatimah berhenti menangis dan tersenyum.

3. Asiyah
Ia adalah sosok wanita beriman diantara lingkungan yang sesat. Siapapun tahu siapa suami Asiyah. Ia adalah Fir`aun. Sejarah mencatat kalau Firaun adalah Raja yang sombong. Teramat sombong. Karena ia telah merebut kesombongan yang hanya dimiliki Allah dengan mengatakan dirinya adalah Tuhan. Barangsiapa yang menolak, maka kematian adalah balasannya. Namun tidak begitu dengan Asiyah. Ketika terjadi peristiwa adu ilmu antara tukang sihir Firaun dan Musa, Asiyah bertanya pada para pengawal, "Siapa yang menang?" Mereka menjawab, "Musa dan Harun".Asiyah pun kemudian berkata; "Aku beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun". Sebuah jawaban lugas yang menampar wajah Firaun di muka umum. Angkaranya membuat Asiyah diancam akan dilempari batu besar di padang pasir yang panas. Tapi Asiyah tetap teguh. Sehingga keteguhannya dicatat Allah dalam Al-Quran, "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir`aun dan perbuatannya. Dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (QS. At-Thamrin : 11)

Wanita yang lemah belum tentu sanggup bertahan dalam lingkungan yang menuhankan selain Allah. Kebanyakan kita malah menjadi lebur dengan lingkungan yang kotor.
4. Maryam
Ia adalah figure wanita yang selalu menjaga kesuciannya. Sebuah harga mahal yang makin sulit di dapat di zaman sekarang. Sejarah mencatat, dari wanita yang suci lahir manusia-manusia pilihan. Lihatlah para salafus saleh kebanggan Islam. Mereka dilahirkan oleh sosok ibu yang selektif dalam mendidik anak-anaknya. Begitu juga dengan Maryam, dari rahimnya lahirlah Nabi Isa.
Ada proses panjang dimana ia dicatat dalam hadits sebagai wanita surga. Bayangkan, seorang wanita yang selalu menjaga kesuciannya di beri ujian kehamilan. Sulit untk dirasionalkan jika itu bisa terjadi tanpa campur tangan laki-laki. Tapi itulah takdir yang diterima dengan ikhlas oleh Maryam. Walau hinaan dan cemoohan datang bertubi-tubi, ia pasrahkan segalanya pada Allah. Karena hanya Allah yang tahu kalau dirinya tidak pernah berbuat sekeji itu. Bandingkan dengan wanita saat ini yang mempunyai bayi tanpa ayah bukan karena mukjizat seperti yang dialami Maryam, tapi karena kebejatan moral.

Maka keempat wanita yang mewakili semua sisi kehidupan itu memang layak masuk surga. Tidakkah kita ingin menjadi wanita sholehah yang kelak kecantikannya melebihi bidadari surga? Sekali lagi, harus ada pengorbanan menuju ke sana. Tidak mudah untuk menjadi wanita sholeh. Karena jika menjadi wanita dambaan surga itu mudah, maka tidak ada istimewanya menjadi wanita sholehah.

Wallahu `alam bishawab.


Jumat, 09 September 2011

10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah


"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan perkara yang pertama kali di tanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat 5 waktu dan ketaatanya terhadap suami" (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Ada 10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah binti Rasulullah. 10 wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah...

Wasiat tersebut adalah:

1).Ya, Fatimah kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2). Ya, Fatimah kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka 7 tabir pemisah.

3).Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaianya, melainkan Allah menetapkan pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahanya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5). Ya, Fatimah, yang lebih utama dari keutamaan diatas adalah keridhoan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu,maka akt tidak akan mendo'akanmu. Ketahuilah, Wahai Fatimah. Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6). Ya, Fatimah. Apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya,dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan.Ketika wanita merasakan sakit akan melahirkan,Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah.
Setelah seorang wanita melahirkan kandunganya,maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia di lahirkan dari kandungan ibunya.
Apabila seorang wanita meninggal dunia ketika melahirkan,
maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun dan akan di anggap sebagai mati syahid.
Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman syurga.
Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala 1000 orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu Malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas,melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala 100 kali beribadah haji dan umrah.

8). Ya Fatimah, Tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami,
melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih sayang(rahmat).

9). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati,melainkan para Malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya,dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10). Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang membantu meminyaki kepala suaminya dan menyisir rambutnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya,melainkan Allah memberi minuman dari air syurga yang di kemas indah yang di datangkan dari sungai-sungai Syurga.Dan Allah mempermudah sakaratul maut baginya,
bebas dari seksa neraka serta dapat melintasi siratal-mustaqin dengan selamat.

SubhanAllah begitu indah menjadi wanita solehah, dengan kelembutan dan kasih sayangnya yang dapat merubah dunia.

Ukhti-qu marilah kita belajar & berlomba menjadi wanita yang solehah dan taat pada suami.

Jika suamimu ridho padamu maka Allah SWT pun akan ridho padamu...

Wallahu `alam bishowab.